Jumat, 01 Juni 2012

HIPERLIPIDEMIA



Hiperlipidemia adalah suatu penyakit yang mengakibatkan kadar lemak (kolesterol, trigliserida, atau keduanya) dalam darah meningka sebagai manivestasi kelainan metabolisme atau transportasi lemak/lipid. Lipid atau lemak adalah zat yang kaya akan energi, yang berfungsi sebagai sumber utama dalam proses metabolisme.

Untuk mengetahui adanya gangguan hiperlipidemia dalam diri seseorang maka perlu dilakukan pengukuran profil lemak darah. Profil lemak darah diperoleh melalui pengukuran level lipoprotein darah. Lipoprotein terdiri dari trigliserida, kolesterol, dan phospholipida. Seseorang dapat dikatakan mengalami hiperlipidemia memiliki lebih dari satu kriteria berikut:
  1. Peningkatan kolesterol total (TC : Total Cholesterole)
  2. Peningkatan low density lipoprotein (LDL)
  3. Peningkatan trigliserida (TG)
  4. Penurunan High density lipoprotein (HDL)
Penyakit jantung koroner berkorelasi langsung dengan level TC dan LDL. Lebih dari 50% penduduk dewasa Amerika Serikat memiliki total kolesterol darah lebih dari 200 mg/dL, sehingga hampir 50% pasien penyakit jantung koroner juga menerima terapi penurunan kolesterol darah. Terapi obat penurun lemak darah telah terbukti mampu menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler/cerebrovaskuler.

Hiperkolesterolemia menyebabkan faktor-faktor nonlipid seperti kebiasaan merokok, diabetes melitus, hipertensi, rendah LDL, dan abnormalitas elektrokardiografi sebagai faktor resiko yang memberatkan terjadinya penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner menyebabkan resiko infark miokard terulang dengan kemungkinan 5 sampai 7 kali lebih besar pada pasien yang pernah mengalami infark miokard. Level LDL darah merupakan prediktor penting dalam memprediksi morbiditas/mortalitas seseorang.

Kolesterol pada dasarnya adalah suatu senyawa lipid yang dibutuhkan tubuh dalam sintesis membran sel dan hormon dalam jumlah kecil. Namun jika kadar kolesterol ini berlebihan, maka akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Dalam sirkulaasi melalui peredaran darah, lipid tak beredar dalam bentuk bebasnya, melainkan berikatan dengan protein membentuk lipoprotein. Dalam plasma darah terdapat 3 golongan lipoprotein, yaitu:
  1. Kilomikron, merupakan lipoprotein dengan kerapatan kurang dari 0,94 g/ml, dengan kandungan protein sekitar 1-2% saja, kandungan terbesar berupa trigliserida sebesar 80-85%.
  2. VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang membawa sekitar 10-15% total kolesterol, sekitar 50% dalam bentuk trigliserida.
  3. LDL (Low Density Lipoprotein) yang membawa 60-70% kolesterol. Banyaknya kolesterol yang diangkut oleh lipoprotein jenis ini, sehingga LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat.
  4. HDL (High Density Lipoprotein) hanya sedikit mengangkut kolsterol, sehingga HDL disebut sebagai kolesterol baik.
VLDL disekresikan dalam hati yang kemudian dikonversi menjadi IDL (intermediate Density Lipoprotein) yang lebih lanjut menjadi LDL. LDL plasma diikat pada reseptor LDL apoprotein B-100 yang terdapat di hati, adrenal dan sel-sel perifer.

Oksidasi LDL pada dinding arteri akan memicu respon inflamasi. Monosit ditransformasi menjadi makrofag menghasilkan akumulasi sel busa. Sel busa merupakan awal pembentukan endapan lemak arteri, yang jika proses ini berlanjut terus akan memicu terjadinya angina, stroke, atau infark miokard.

Hiperlipidemia dapat diklasifikasikan dalam  kategori berikut:
  1. Hiperlipidemia tipe I/hiperkilomikronemia, merupakan hiperlipidemia yang disebabkan oleh asupan lipid eksogen yang berlebihan ditandai dengan peningkatan kilomikron yang melebihi batas normal. Hiperlipidemia tipe ini dapat diatasi dengan diet rendah lipid, tidak memerlukan terapi farmakologi.
  2. Hiperlipidemia tipe IIa/ Hiperkolesterolemia familial ditandai dengan peningkatan LDL darah yang meningkat drastis. Hiperkolesterolemia ini dikatakan heterozigot jika level kolesterol totalnya berkisar antara 275-500 mg/dl. Hiperkolesterolemia heterozigot biasanya akan berkembang menjadi xanthomas pada orang dewasa dan berpeluang menjadi penyakit vaskuler jika ternyata pada golongan usia 30-50 tahun. Sedangkan hiperkolesterolemia dengan level kolesterol total lebih dari 500 mg/dl dikategorikan sebagai hiperkolesterolemia homozigot yang berkembang menjadi xanthomas pada orang dewasa dan menjadi penyakit vaskuler pada anak-anak. Selain itu terdapat juga Hiperkolesterolemia defectif Apo B-100 dan Poligenik hiperkolesterolemia.
  3. Hiperlipidemia Tipe IV/ Hipertrigliserida familial yang ditandai dengan peningkata VLDL melebihi batas normal.
  4. Hiperlipidemia tipe IIb/ Kombinasi Hiperlipidemia yang ditandai dengan peningkatan LDL dan VLDL melebihi batas normal. Nilai TG berkisar antara 250-750 mg/dl sedangkan kolesterol totalnya antara 250-500 mg/dl. Hiperlipidemia ini umumnya besrsifat asimptomatis sampai terjadi perkembangan penyakit vaskuler.
  5. Hiperlipidemia tipe III/ Disbetalipoproteinemia, ditandai dengan peningkatan VLDL dan IDL melebihi batas normal sedangkan nilai LDL normal. TG antara 250-750 mg/dl dan TC antara 250-500 mg/dl. Hiperlipidemia ini juga biasanya asimptomatis hingga terjadi perkembangan penyakit vaskuler.

Perkembangan penyakit hiperlipidemia atau hiperlipoproteinemia dapat disebabkan oleh banyak faktor diantaranya faktor abnormalitas genetik dan faktor lingkungan. Pada hiperlipidemia tipe II sedapat mungkin harus dilakukan pemeliharaan terhadap faktor pemicu hiperlipidemia tersebut.

Faktor penyakit-penyakit atau abnormalitas tertentu dan obat-obat juga dapat menjadi pemicu perkembangan hiperlipidemia tipe II. Hiperkolesterolemia dapat dipicu oleh keadaan-keadaan berikut:
  • Hipotiroidism
  • Penyakit obstruktif hati
  • Sindrome Nefrotik
  • Anorexia nervosa
  • Porphyria akut
Selain itu dapat juga disebabkan oleh obat atau kelompok obat berikut:
  • Progestin
  • Diuretik tiazid
  • Glukokortikoid
  • Beta-bloker
  • Isotretinoin
  • Inhibitor Protease
  • Siklosporin
  • Mirtazipin
  • Sirolimus

Hipertrigliseridemia dapat disebabkan oleh penyakit berikut:
  • Obesitas
  • Diabetes melitus
  • Lipodistropi
  • Gangguan penyimpanan glikogen
  • Pembedahan bypass jantung
  • Sepsis
  • Kehamilan
  • gammopati monoklonal, multiple myeloma, lymphoma
  • Hepatitis akut
  • Lupus Eritematosus sistemik
Atau oleh penggunaan zat-zat berikut:
  • Alkohol
  • Estrogen
  • Isotretionin
  • Beta-bloker
  • Glukokortokoid
  • Diuretik tiazid
  • Asparaginase
  • Interferon
  • Antifungi azole
  • Mirtazipin
  • Steroid anabolik
  • Sirolimus

Sedangkan hipotrigliseridemia dapat diakibatkan oleh:
  1. Malnutrisi
  2. Malabsorbsi
  3. Penyakit Myeloproliferatif
  4. Penyakit infeksi kronis
  5. Gammopati monoklonal
  6. Penyakit hati kronis
Secara umum seseorang yang mulai mengalami hiperlipidemia akan mengalami gejala-gejala berikut:
  • Tanpa gejala, ini biasanya terjadi pada saat-saat awal terjadinya hiperlipidemia
  • Nyeri abdomen berat
  • Pankreatitis
  • Xanthomas eruptif
  • Polineuropati perifer
  • Hipertensi
  • Indeks massa tubuh (BMI>30 KG/M2)