Trans fatty acids telah menarik perhatian para peneliti kesehatan. Penelitian umumnya difokuskan pada efek-efek merugikan yang ditimbulkan oleh akumulasinya didalam tubuh.
Trans fatty acids telah menarik perhatian para peneliti kesehatan. Penelitian umumnya difokuskan pada efek-efek merugikan yang ditimbulkan oleh akumulasinya didalam tubuh. Dari berbagai penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa trans fatty acids berperan pada timbulnya gangguan-gangguan kesehatan berikut:
Penyakit Jantung Koroner
Fakta yang menunjukkan adanya korelasi antara trans fatty acids dan penyakit jantung koroner diungkapkan oleh Nurse Health Study (NHS) yaitu sebuah organisasi perawat dengan anggota lebih dari 120.000 perawat diseluruh dunia.
Hu dan koleganya di NHS melakukan analisa terhadap 900 kasus serangan jantung selama 14 tahun terakhir. Dari analisis tersebut disimpulkan bahwa peningkatan konsumsi trans fatty acids sebesar 2% menyebabkan resiko penyakit jantung koroner meningkat dua kali lipat. Efek yang sama akan terjadi pada peningkatan konsumsi asam lemak jenuh. Dan sebaliknya, asam lemak cis menurunkan resiko penyakit jantung koroner lebih dari nilai peningkatan tersebut diatas.
Resiko penyakit jantung koroner ditentukan dengan dua parameter yaitu:
- Rasio kolesterol. Rasio kolesterol adalah nilai perbandingan antara LDL (Low Density Lipoprotein) dengan HDL (High Density Lipoprotein). Trans fatty acids seperti halnya asam lemak jenuh bersifat meningkatkan LDL. Disamping itu trans fatty acids dapat menurunkan HDL, suatu sifat jelek yang tidak dimiliki asam lemak jenuh, dan satu indikasi mengapa trans fatty acids lebih beresiko meningkatkan terjadinya penyakit jantung koroner dibanding asam lemak jenuh.
- C-Reaktif Protein (CRP), quartil tertinggi konsumsi trans fatty acids menyebabkan nilai CRP 73% lebih tinggi dari quartil terendah.
Diabetes
Resiko diabetes mellitus tipe II meningkat seiring peningkatan konsumsi trans fatty acids. Senyawa asam ini mampu meningkatkan kadar glukosa darah dan memperbanyak terjadinya resistensi insulin. Trans fatty acids dapat secara langsung menstimulasi sel-sel beta pankreas untuk mensekresi lebih banyak insulin, sehingga menyababkan resistensi tubuh terhadap hormon tersebut. Kemungkinan lain, trans fatty acids akan menembus membran sel, sehingga insulin akan terhalang untuk berinteraksi normal dengan sel tubuh.
Obesitas
Trans fatty acids juga bereiko meningkatkan bobot badan dan menyebabkan terjadinya obesitas
Disfungsi Hati
Trans fatty acids dimetabolismekan secara berbeda oleh hati dari asam-asam lemak lainnya. asam lemak ini juga mengganggu kerja enzim delta-6-desaturase, suatu enzim yang berperan dalam konversi prostaglandin dari asam arakhidonat (AA). Prostaglandin dan asam arakhidonat berperan penting pada fungsi sel-sel.
Kanker
Suatu studi menemukan adanya hubungan antara trans fatty acids dan kanker prostat. Kendati demikian, The American Cancer society, menyatakan bahwa hubungan antara kanker dan trans fatty acids belum dapat ditentukan.
Efek pada Otak dan Sistem Syaraf
Trans fatty acids mempunyai sebuah efek merusak/mengganggu pada sistem otak dan syaraf. Jaringan sayaraf tersusun oleh komponen utama berupa lipid. Myelin, suatu selaput pelindung yang membungkus penghubung antar neuron tersusun dari 30% protein dan 70% lemak. Asam oleat dan asam dokosaheksaenoat (DHA) merupakan dua jenis asam lemak utama yang menyusun myelin.
Studi menunjukan bahwa trans fatty acids mampu menembus membran sel otak dan mamasuki selaput myelin yang menginsulasi neuron, sehingga asam lemak sintetik ini menggantikan posisi DHA dalam membran dan mempengaruhi aktivitas elektrikal neuron.
Molekul trans fatty acids juga memungkinkan neuron-neuron saling terhubung dan menyebabkan degerasi neural dan menurunkan kinerja mental.
Penyakit-penyakit degeneratif seperti Sclerosis Multiple (MS), Parknsons, Alzhaimers menunjukkan gejala penurunan kandungan asam lemak esensial pada membran otak. Hal ini menunjukkan kemungkinan adanya efek dari trans fatty acids dalam menggantikan posisi asam lemak esensial tersebut dalam membran otak.