Protein-protein farmaka secara garis besar digolongkan menjadi:
- Asam-asam amino
- Protein dan analog protein
- Protein darah
- Hormon
- Enzim dan zimogen
- Produk protein dari telor ayam
Teknologi DNA rekombinan memungkinkan untuk menghasilkan protein untuk tujuan aplikasi farmasi. Protein yang dihasilkan melalui bioteknologi sekarang mengandung sejumlah bagian yang penting dari obat-obat yang sekarang sedang dikembangkan. Proses isolasi, purifikasi, formulasi dan deliveri protein menjadi tangtangan tersendiri bagi para ilmuwan farmasi, karena protein memiliki sifat-sifat fisik dan kimiawi yang unik. Sifat-sifat tersebut menunjukkan adanya masalah dalam stabilitasnya. Instabilitas kimia protein meliputi:
- proteolisis
- deamidasi
- oksidasi
- rasemisasi
- beta-eliminasi
sedangkan instabilitas fisik dapat berupa:
- agregasi
- presipitasi
- denaturasi
- adsorpsi pada permukaan
metodologi-metodologi terbaru untuk menstabilkan protein diantaranya:
- Penambahan senyawa aditif
- Penambahan eksipien
- Modifikasi secara kimia
- Penggunaan mutagenesis terarah untuk menghasilkan spesies protein yang lebih stabil
Asam Amino
Asam-asam amino yang telah digunakan dalam dunia farmasi diantaranya:
- Asam amino, misal: glisin (Glycocoll)
- Methionin, asam DL-2-amino-4-(methio)-butirate (Amurex)
- Dihidroksialumunium aminoasetat, Basic aluminium glisinate (Hyperacide)
- Asam aminokaproat, 6-aminohexanoic acid (Amicar)
- Acetilcistein, N-asetyl-L-cystein (Mucomist)
- Asam glutamat HCl (Acidulin)
- Levodopa, (-)-3_(3,4-dihidroksifenil)-L-alanin (Larodopa, Dopar, Levopa)
- Carbidopa (Sinemet)
Protein dan Analog Protein
Dapat digolongkan menjadi:
- Protein hidrolisat; injeksi protein hidrolisat (Aminogen, Travamin)
- Larutan asam amino; Aminosin, Freeamin III, Trowasol, Novamine
- Protein dan senyawa-senyawa yang mirip dengan protein
Protein dan senyawa yang menyerupainya diantaranya:
- Gelatin, gelatin film (Gelfilm), Gelatin sponge (Gelfoam)
- Protein susu : activin, caside, clarinac, bu-ma-lac, lactoprotein, mangalac, nat-i-lac, neolacmanese, proteolac
- Protein pepton bovine; Muscosol
- Protein bakteri : Omniadin
- Synodal (protein non-spesifik: lipoid, lemak hewani, ametin HCl)
- Venom : venom cobra, Moccasin, Strypven, Ven-Apis
- Nucleoprotein : Polimerase DNA/RNA, nuklease, isomerase, tubulin, histon
Protein-protein Darah
Protein darah dapat berupa trombin, hemoglobin, fibrinogen dan lain-lain.
Hormon
Jenis-jenis hormon:
- Hormon hipotalamus; thyroliberin (TRH), Tyrotropin (TSH), Gonadoliberin (Gn-RH, LH-RH), GRF, LHRIF, CRF, MRF, MIF.
- Hormon pituitary (hipofisis); adenohipofisis (ACTH, GH, LH, FSH, Prolaktin), neurohipofisis (vasopresin, oksitosin)
- Melanotropin: alfa-MSH, beta-MSH, gamma-melanotropin
- Lipotropin (LPH); enkefalin alfa dan beta, endorfin alfa, beta dan gamma
- Hormon-hormon pertumbuhan; somatrem (protropin), somathropin (humathrope dari rDNA)
- Prolaktin (PRL)
- Thyrotropin (TSH, Tryptopar)
- Somatostatin (SRIF); octreotide asetat (sandostatin)
- Hormon placenta (hCG, hPL)
- Neurohipofisis; oksitosin, vasopresin (pitresin), vasopresin tannate, felypresin, lypressin (Diapid), Desmopressin asetat (DDAVP, Stimate)
- Hormon pankreas; insulin (insulin, insulin protamin, Zn-protamin insulin), glukagon
- Hormon saluran cerna; gastrin, pentagastrin, sekretin, chelecystokinin-pancreozymin (CCK-PZ), vasoactive intestinal peptide (VIP), gastric inhibitory peptide (GIP), Motilin, neurotensin
- Hormon paratiroid; parathyroid, calcitonin (thyrocalcitonin)
- Angitensin; angiotensi amide (hipertensin), eritropoeitin (Epogen)
- Plasmakinin; bradikinin, kallidin, substance P, atrial natriuretic factors (ANF)
- Thyroglobulin
Mekanisme komunikasi interseluler
Dalam komunisasi antara sel-sel dalam organisme, sinyal (kimia maupun elektrik) dihasilkan oleh sel-sel khusus. Fungsi dihasilkannya signal oleh sel-sel tersebut adalah untuk regulasi tersebut, sehingga signal hanya akan diproduksi jika ada sebuah stimulus tertentu. Dalam cara signaling ini dapat dibentuk pasangan satu sama lain dan dikoordinasikan.
Langkah-langkah dalam komunikasi interseluler adalah sebagai berikut:
- Formasi signal oleh sel-sel signal akibat adanya faktor pemicu eksternal
- Transport signal ke sel-sel target
- Registrasi signal pada sel target
- Transmisi lebih jauh signal ke dalam sel target
- Transformasi signal menjadi reaksi elektrik atau biokimia didalam sel target
- Terminasi signal
Sel-sel target yang menerima sebuah signal dalam rangka komunikasi interseluler akan mentransmisikan signal ke dalam jalur intraseluler. Jalur signaling intraseluler dikarakterisasi dengan parameter-parameter berikut:
- Sifat pemicu, ekstrenal signal
- Mekanisme registrasi signal
- Mekanisme transmisi dan terminasi signal
- Sifat reaksi biokimia yang menginduksi dalam sel target
Total dari reaksi-reaksi diatas menentukan respon sel target. Sifat dari sel-sel signal eksternal dapat menerima dan memproses signal dalam bentuk senyawa messenger (protein, senyawa berbobot molekul rendah) dan elektrik, optik dan stimulus laiinnya.