Gugus fungsi merupakan atom atau kelompok atom yang
memberikan sifat fisiki dan kimia yang khas pada suatu senyawa. Ada berbegai
macam gugus fungsi, diantaranya: alkohol, fenol, keton, aldehid, karboksilat, eter,
ester, amina, nitroso, amida, nitro, guanidine, dan asam sulfnat. Gugus fungsi
tersebut umumnya memiliki reaksi kimia yang khas dengan beberapa perekasi,
sehingga dapat diidentifikasi berdasarkan reaksi kimianya tersebut.
Alkohol, fenol dan eter merupakan contoh senyawa yang
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Etanol sebagai salah satu contoh alkohol
banyak digunakan sebagai pelarut, antiseptic dan kadang juga disalahgunakan
sebagai minuman. Dietil eter, suatu contoh eter digunakan dalam anestesi
(Fessenden).
Alkohol merupakan contoh senyawa organic yang
memiliki gugus fungsi –OH (hidroksil) yang terikat pada atom C jenuh alifatik. Rumus
umum alkohol adalah R-OH. Eter mempunyai rumus umum R-OR. Atom oksigen pada
senyawa alkohol dan eter memberikan muatan parsial negative, karenanya alkohol
dan eter bersifat polar. Alkohol lebih polar dibanding eter. Sifat fisika
alkohol dan eter adalah:
1.
Titik didih, alkohol mampu membentuk ikatan
hydrogen dengan molekul alkohol lainnya, sehingga alkohol memiliki titi didih
yang lebih tinggi dibanding eter.
2.
Kelarutan dalam air, alkohol dapat membentuk
ikatan hydrogen dengan air karenanya alkohol dapat larut dalam air, sedangkan
eter tidak mampu membentuk ikatan hydrogen dengan air, maka eter tidak larut
dalam air. Rantai hidrokarbon pada alkohol bersifat nonpolar, sehingga samakin
panjang rantai hidrokarbon suatu alkohol maka kelarutannya dalam air semakin
kecil. Sifat polar alkohol ditentukan oleh gugus –OH.
3.
Sebagai pelarut, alkohol dan eter merupakan
pelarut untuk senyawa-senyawa organic, beberapa senyawa ionic juga dapat larut
dalam alkohol. (Fessenden & Fessenden, n.d.)
Reaksi-reaksi penting dari Alkohol
1.
Reaksi esterifikasi
Alkohol akan mengalami reaksi esterifikasi dengan asam karboksilat
membentuk senyawa ester dari asam karboksilat. Reaksi ini dapat berlangsung
pada suasana asam.
Gambar 1. Reaksi esterifikasi
2.
Ester organic dari alkohol
Senyawa ester anorganik dari alkohol adalah senyawa yang dihasilkan dari
reaksi antara alkohol dengan asam-asam mineral seperti HNO3 atau H2SO4
atau halide sam dari asam-asam mineral.
Contoh:
Gambar 2. Reaksi
pembentukan metil nitrat (contoh dari ester anorganik)
3.
Reaksi Oksidasi
Dalam kimia anorganik, oksidasi didefinisikan sebagai hilangnya sebuah
electron dari suatu atom dan sebaliknya reduksi berarti diperolehnya sebuah
electron oleh suatu atom. Namun, dalam kimia organic, menentukan apakah suatu
atom karbon mendapat atau kehilangan electron tidak selalu mudah. Namun
demikian reaksi oksidasi dan reduksi dalam kimia organic adalah sesuatu yang
umum terjadi.
Alkohol dapat mengalami reaksi oksidasi dengan mendapatkan tambahan atom
oksigen membentuk senyawa asam karboksilat. Dan sebaliknya asam karboksilat
dapat kehilangan oksigen dan mendapat hydrogen membentuk alkohol. Alkohol dapat
dioksidasi membentuk asam karboksilat, aldehide dan keton.
Gambar 3. Reaksi oksidasi alkohol membentuk asam karboksilat
Gambar 4. Reaksi reduksi asam karboksilat membentuk alkohol
Alkohol dapat direduksi menjadi alkana. Gugus fenol adalah gugus
hidroksil yang terikat pada cincin aromatis.