Laman

Senin, 06 April 2020

IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL, FENOL DAN ETER




Gugus fungsi merupakan atom atau kelompok atom yang memberikan sifat fisiki dan kimia yang khas pada suatu senyawa. Ada berbegai macam gugus fungsi, diantaranya: alkohol, fenol, keton, aldehid, karboksilat, eter, ester, amina, nitroso, amida, nitro, guanidine, dan asam sulfnat. Gugus fungsi tersebut umumnya memiliki reaksi kimia yang khas dengan beberapa perekasi, sehingga dapat diidentifikasi berdasarkan reaksi kimianya tersebut.
Alkohol, fenol dan eter merupakan contoh senyawa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.  Etanol sebagai salah satu contoh alkohol banyak digunakan sebagai pelarut, antiseptic dan kadang juga disalahgunakan sebagai minuman. Dietil eter, suatu contoh eter digunakan dalam anestesi (Fessenden).
Alkohol merupakan contoh senyawa organic yang memiliki gugus fungsi –OH (hidroksil) yang terikat pada atom C jenuh alifatik. Rumus umum alkohol adalah R-OH. Eter mempunyai rumus umum R-OR. Atom oksigen pada senyawa alkohol dan eter memberikan muatan parsial negative, karenanya alkohol dan eter bersifat polar. Alkohol lebih polar dibanding eter. Sifat fisika alkohol dan eter adalah:
                       1.          Titik didih, alkohol mampu membentuk ikatan hydrogen dengan molekul alkohol lainnya, sehingga alkohol memiliki titi didih yang lebih tinggi dibanding eter.
                       2.          Kelarutan dalam air, alkohol dapat membentuk ikatan hydrogen dengan air karenanya alkohol dapat larut dalam air, sedangkan eter tidak mampu membentuk ikatan hydrogen dengan air, maka eter tidak larut dalam air. Rantai hidrokarbon pada alkohol bersifat nonpolar, sehingga samakin panjang rantai hidrokarbon suatu alkohol maka kelarutannya dalam air semakin kecil. Sifat polar alkohol ditentukan oleh gugus –OH.
                       3.          Sebagai pelarut, alkohol dan eter merupakan pelarut untuk senyawa-senyawa organic, beberapa senyawa ionic juga dapat larut dalam alkohol. (Fessenden & Fessenden, n.d.)

Reaksi-reaksi penting dari Alkohol
                              1.            Reaksi esterifikasi
Alkohol akan mengalami reaksi esterifikasi dengan asam karboksilat membentuk senyawa ester dari asam karboksilat. Reaksi ini dapat berlangsung pada suasana asam.


                                              Gambar 1. Reaksi esterifikasi

                              2.            Ester organic dari alkohol
Senyawa ester anorganik dari alkohol adalah senyawa yang dihasilkan dari reaksi antara alkohol dengan asam-asam mineral seperti HNO3 atau H2SO4 atau halide sam dari asam-asam mineral.
Contoh:


      Gambar 2. Reaksi pembentukan metil nitrat (contoh dari ester anorganik)

                              3.            Reaksi Oksidasi
Dalam kimia anorganik, oksidasi didefinisikan sebagai hilangnya sebuah electron dari suatu atom dan sebaliknya reduksi berarti diperolehnya sebuah electron oleh suatu atom. Namun, dalam kimia organic, menentukan apakah suatu atom karbon mendapat atau kehilangan electron tidak selalu mudah. Namun demikian reaksi oksidasi dan reduksi dalam kimia organic adalah sesuatu yang umum terjadi.

Alkohol dapat mengalami reaksi oksidasi dengan mendapatkan tambahan atom oksigen membentuk senyawa asam karboksilat. Dan sebaliknya asam karboksilat dapat kehilangan oksigen dan mendapat hydrogen membentuk alkohol. Alkohol dapat dioksidasi membentuk asam karboksilat, aldehide dan keton.



                Gambar 3. Reaksi oksidasi alkohol membentuk asam karboksilat



                Gambar 4. Reaksi reduksi asam karboksilat membentuk alkohol

Alkohol dapat direduksi menjadi alkana. Gugus fenol adalah gugus hidroksil yang terikat pada cincin aromatis.